Indopos.co.id- Cabang olahraga Taekwondo diberi beban untuk lolos ke Olimpiade. Untuk mewujudkan asa itu ada dua jalan yang ditempuh, lewat rangking 10 besat WTF (World Taekwondo Federation) atau lolos di kualifikasi Asia. Tak adanya taekwondo-in Indonesia yang masuk 30 besar dunia, membuat opsi dua lebih realistis.
Setelah gagal di Kazakhtan Open, maka kans kedua muncul di Perancis Open, yang digelar pertengahan November nanti. Pada kualifikasi, Indonesia mengandalkan Mariska Halinda, Dinggo Ardiansyah, Argya Virangga dan Raynaldi.
Meski begitu PBTI ingin menambah komposisi pemain pelapis di Pelatnas. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan ajang Pra PON 2015 yang digelar tanggal 17 – 19 November nanti di Jakarta. Ketua Harian PBTI, Zulkifli Tanjung mengatakan tak menutup kemungkinan sistem promosi-degradasi akan dilakukan.
‘’Ini bisa dijadikan momentum menyusun kembali kekuatan, banyak atlet yang potensial di daerah yang terus dipantau dan layak untuk bersaing di pelatnas,’’ katanya. Hal ini diharapkan bisa memotivasi atlet penghuni pelatnas untuk bisa terus perform dan tak terlena.
Tim Talent Scouting ini akan dipimpin Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBTI, Rahmi Kurnia. ‘’Metode training camp dan evaluasi di pelatnas saat ini sebenarnya sudah membuka ruang untuk sistem promosi dan degradasi. Momentum Pra-PON bisa lebih memaksimalkan aturan itu,’’ kata Rahmi.
‘’Saya berharap pengrov sebagai kontributor atlet pelatnas, harus juga mendorong sekaligus memotivasi atletnya untuk menjadi yang terbaik dan layak masuk pelatnas,’’ ujarnya.(wam)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar